Minggu, 11 September 2011

Reuni alumni SPb MA MM 52 Yogyakarta

SMK PERKEBUNAN ; Lulusannya Dicari, Tapi Minim Peminat
11/03/2009 09:06:37 YOGYA (KR) - Minat masyarakat terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perkebunan jauh di bawah SMK yang lain. Padahal permintaan tenaga terampil di bidang perkebunan masih sangat tinggi. Tingginya permintaan tersebut dibuktikan SMK Perkebunan Muja Muju (MM) 52 Yogyakarta.
Kepala SMK Perkebunan MM52, Wibowo mengungkapkan, awal tahun 2009 ini setidaknya sudah ada tiga perusahaan perkebunan yang memesan lulusannya untuk direkrut. Sedangkan setiap tahun, kurang lebih 300 permintaan tenaga kerja datang dari 16 perusahaan perkebunan di seluruh Indonesia.
“Soal output sebenarnya tidak ada masalah. Sebab semua lulusan dijamin langsung bisa bekerja. Tapi sayangnya tidak semua lulusan mau mengambil peluang itu. Karena memang lapangan kerja itu ada di perkebunan luar Jawa,” kata Wibowo kepada KR belum lama ini.
Tahun lalu, salah satu perusahaan kelapa sawit juga memberi kesempatan kepada 16 lulusan SMK Perkebunan MM52 untuk mengikuti program ikatan dinas. Para peserta memperoleh uang saku dan beasiswa penuh untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor selama dua tahun. Namun hanya satu siswa yang mengambil tawaran tersebut.
Minimnya minat masyarakat terhadap SMK Perkebunan diduga karena imej pertanian yang identik dengan pekerjaan kotor dan miskin sehingga kurang disukai anak-anak muda. “
Padahal tidak demikian. Karena lapangan pekerjaan yang tersedia bukan untuk menjadi pekerja kasar. Selain itu kurikulum di SMK ini juga sudah didesain untuk menjadikan lulusan siap berwirausaha di bidang pertanian,” tambah Wibowo.
Diungkapkan pula, SMK Perkebunan MM52 yang berdiri sejak tahun 1952 dengan nama SPbMA MM52 itu pernah mengalami puncak keemasan pada tahun 1985 dengan jumlah siswa mencapai 1.600 orang. Namun mulai 1987 mengalami penyusutan hingga saat ini siswanya hanya berjumlah belasan orang.
Jika dilihat dari tren kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap komoditas agribisnis saat ini, menurut Wibowo, prospek pendidikan agribisnis sebenarnya masih sangat bagus. “Sebab sudah banyak bukti orang yang sukses dan hidup berkecukupan dari wirausaha di bidang pertanian dan perikanan. Tapi tentu harus menguasai ilmu dan pengetahuan yang terkait,” tandas Wibowo.